Haloooo netijen. Mau pamer sih sebenernya gue udah nonton film Dilan lohhhh.. *ga nanya juga sih ya netijen tuh* oke. Jadi, gue mau review film Dilan 1990 menurut sudut pandang gue sebagai penonton dan fansnya Dilan (Dilannya yang di novel aja deh karena sesuai imajinasi gue). Sebenernya gue juga review dengan tingkat kesotoy-an aja sih. Ini menurut gue sih ya tapi kalau kalian enggak setuju atau sependapat dengan menurut pandangan gue ya gapapa sih kan namanya pendapat beda-beda kayak misalnya lo lagi ujian PKN nih disuruh nulis pendapat lo mengenai konflik di Indonesia nah kan pasti jawabannya beda-beda kalau jawabannya sama pasti lo bakal dikira nyontek sama guru PKN lo. Ya, kurang lebih seperti itu karena perbedaan itu tidak patut diperdebatkan cukup diterima. Halah hahahaha. Yaudah kita kembali lagi, jadi kalau kalian ga sependapat gak masalah mungkin bisa kita diskusi? :) btw ini review ke-telat-an karna sekarang aja udah 6juta sekian penonton Dilan *tepuk tangan*
Berhubung Dilan 1990 itu merupakan salah satu novel yang fenomenal maka tidak dapat dipungkiri juga kalau filmnya bakal fenomenal juga. Wajarlah ya fansnya Dilan banyak dan pastinya banyak fans Dilan garis keras yang enggak sabar kalau sang idola bakal dijadikan film jadi fansnya gak perlu capek-capek berimajinasi sosok Dilan. Kabar tentang film Dilan bakal dibuat emang udah tersanter dari lama banget. Sebenernya, kalau gue pribadi udah tau kabar ini dari gue kuliah semester 1 cuma masih kabar burung gitu. Ada yang bilang Ayah Pidi gak mau novelnya dibuat film dan bla bla bla kabar burung lainnya. Yaudah kan. Dulu emang belum se-terkenal sekarang 'gombalan' khas-nya Dilan. Masih banyak orang yang enggak tau si Dilan tuh siapa sih. Gue merupakan salah satu fans Dilan garis keras bisa dibilang begitu karena gue hanyut dengan kisahnya Dilan-Milea. Gue ngikutin kisah mereka dari Dilan 1990 dilanjut Dilan 1991 dan diakhiri Milea Suara dari Dilan. Sebenernya novel Dilan ini tuh udah best seller dari jaman gue SMA kelas 11. *kalau ga salah sih* Gue sering banget liat nih novel yang bercover biru muda nempatin rak buku best seller di Gramedia. Dulu gak sepenasaran itu sama nih novel sampe pada akhirnya gue semester satu, gue baca novel ini di e-book karena keterbatasan biaya buat beli novel. Kalian tau? Gue langsung jatuh cinta sama Dilan.Secepat itu gue jatuh cinta sama Dilan sama gombalannya yang khas itu. Setiap baca novel Dilan nih gue merasa jadi Mileanya senyum-senyum sendiri kadang ketawa ya hanyut lah sama tulisannya Ayah. Selesai baca Dilan 1990 gemes kan gue gak mau nunggu lama-lama lagi setelah galau harus beli novelnya atau cari e-booknya (lagi) akhirnya gue memutuskan beli novelnya. Akhirnya memiliki Dilan dan tidak menyesal sama sekali beli novel Dilan 1991. Ceritanya lebih gemes geregetan gitu. Dilan yang receh nan puitis. Panglima tempur ku selalu luluh dihadapan Milea. Jatuh cinta lah selalu sama Dilan. Setelah menghabiskan dua buku Dilan (1990 & 1991) muncul rasa kepo akhirnya memutuskan kepo-in twitter Ayah dan sempet baca di blog Ayah lagi nulis buku ketiga seri Dilan dengan judul yang berbeda yaitu Milea Suara dari Dilan.Ayah juga sempet bocorin dikit prolognya di novel itu makin penasaran lah aing sebagai fans Dilan garis keras akan kelanjutan kisahnya Dilan-Milea itu. Setelah baca bocoran novelnya dari blog Ayah, gue makin jatuh cinta akan sosok Dilan dalam imajinasi gue. Gue menyukai lagu-lagunya Dilan, cari tahu tentang the panas dalam (Bandnya Ayah Pidi). Saat gue kuliah semester 3 tuh terbit lah seri ketiga Dilan yaitu Milea Suara dari Dilan. Sempet buka pre-order gitu cuma waktu itu gue kere banget kan ya kalau mau beli novel pre-order pas lagi liburan gak punya saldo ATM alhasil gue cuma mantau doang tuh dan akhirnya gue beli gak pake mikir 2x di Togamas! I'm so exicted pas beli tuh novel serasa "Ah akhirnya gue bisa meluk Dilan (lagi)" Gue baca Dilan sehari semalem! Sepenasaran itu sama ceritanya dan walaupun akhirnya doi ga jodoh :')) sempet mewek juga sama qoutesnya ayah "Perpisahan adalah upacara menyambut hari-hari penuh rindu".
Bagaimana perasaan fans Dilan garis keras setelah melihat panglima tempurnya di visualkan? Kecewa? Senang? Sedih? Marah? Kalau gue pribadi sih awalnya pas denger mau di filmkan senang sih soalnya di imajinasi gue visual Dilan tuh kayak Adipati, Nichol atau Bisma kan ya terus pas liat press conference Dilan 1990 yang jadi Dilan itu Iqbaal agak kecewa (awalnya). Soalnya merasa doi masih kecil gilaaa wkwk terus doi kalem banget kan di boybandnya aja sekalem itu dan banyak netijen fans Dilan garis keras protes ke Ayah mulai dari Instagram, Twitter dsb bertanya ke Ayah kenapa gak yang lain kenapa dia dan jawaban Ayah seperti ini :
Kurang lebih seperti itu kontroversi pemilihan Dilan dan gue pribadi sebagain fans Dilan garis keras mulai mengikhlaskan "Oke dek gue tunggu hasilnya di layar bisokop!". Saat trailer Dilan 1990 launching di youtube gilaakk langsung trending dong dan gue yang nontonnya juga langsung tidak sabaran hahaha~
Tanggal 25 Januari 2018 Dilan 1990 tayang dong dan sebenernya gue mau nonton dihari pertama tapi apadaya gak punya gebetan hahah *curhat* soalnya ada kutipan gini "Jangan nonton Dilan sendiri kamu gak akan kuat ajak aku aja" wkwkwk dan akhirnya setelah mantauin instagram dan melihat review-review tentang film Dilan ku makin penasaran dan ku ajaklah di grup nonton Dilan dan nontonlah kita. Yeiy!
Gilak ya antusias penonton Dilan tuh gak kira-kira, pas gue ke bioskop mau nonton Dilan padahal ya tu film udah disediaiin 3 studio dan full selalu. Alhasil ku kebagian di jam terakhir dan dibangku urutan paling bawah dong. Iya segitu banyaknya penonton Dilan:'))
Sepanjang film itu diputar gue merasa "Novel parah sih ini" dan gue senyum-senyum sendiri liat iqbaal terus ngomong ke temen "Iqbaal sudah genit yah" dan gue sangat menikmati filmnya meskipun leher gue sakit karena sepanjang film diputar dangak dan matapun menjadi perih karena 'nempo' men~
Menurut gue, film Dilan tu film adaptasi ter-enggak-me-nge-ce-wa-kan penonton yang udah baca novelnya karena apa yang ada di novel itu bakal ada juga adegannya. Gilak gak sih selama gue nonton film adaptasi novel ada aja yang buat kecewa terutama sering banget yang harusnya di novel itu gregetnya eh pas di film malah di potong :') tapi, film Dilan 1990 ini beda tidak ada yang di potong sama sekali meskipun gue pribadi tau setelah adegan ini pasti ini karena sama persis di novel. Meskipun kadang ada kurangnya menurut gue misal di novel bagian ini tuh lucu parah gue sampe cekikian bacanya pas di filmnya kurang lucu bahkan jatuhnya garing tapi ya cuma gitu aja sih kalau dari segi cerita menurut gue. Lalu berhubung gue nontonnya di seat paling bawah banget ya yang diharuskan untuk mendangak ketika menonton maka agak kurang nyaman dan agak pusing melihat adegan Dilan berantem dengan Anhar yang pukul-pukulan tea.Gue merasa kameranya berputar-putar saat mengambil gambar adegan itu sehingga membuat saya pusing ;( maka dari itu saya memutuskan untuk menonton kedua kali dan mengambil seat ditengah sehingga saya dapat membandingkannya dan ternyata memang benar sih kameranya muter wkwkwk. Lanjut, ada bagian yang Milea pulang bareng Bundanya Dilan naik mobil itu menurut gue ya kualitas gambar yang disekelilingnya amat sangat kurang sih ya ada sedikit kejanggalan eh apa sih kalau kata anak multimedia yang belajar tentang cinematik dan perfilman menyebutnya 'Green Screen' jadi seperti itu lah hehe. Terus kekurangan selanjutnya sih kualitas gambarnya balik lagi karena gue duduk di seat bawah maka jarak antara layar itu amat sangat dekat kan ya jadi ketika kualitas resolusinya berbeda dari scene satu dengan lainnya akan sangat berasa sih jadi disana akan muncul titik-titik gitu ibarat nonton video youtube antara 720 dengan 240 beda kan? Iya seperti itu tidak mulus tetapi lagi dan lagi saya membandingkan dengan menonton kedua kali di posisi seat yang berbeda ya kalau di seat atas tidak terlalu jelas ko perbedaan kualitasnya itu. Oh ya ada lagi jadi ada bagian Dilan bonceng Milea abis dari pasar itu kan nah disana ada lampu merah dan gue menyadari ketika lampu merahnya menyala mengapa Dilan dan Milea jalan jadi seolah-olah ya melanggar gitu ya meskipun di film tidak ada kenapa tidak mengambil adegan nungu lampu merahnya berubah dulu? :D
Begitu aja sih kalau menurut gue kurangnya film Dilan overall mulai dari adegan Iqbaal sebagai panglima tempur Dilan, Vanessha sebagai Milea dan semua cast Dilan amat sangat bagus dan gilak Iqbaal amat sangat keren bisa mematahkan ekspetasi netijen yang budiman kayak gue karena gue udah pesimis duluan liat Iqbaal ternyata amat sangat jatuh cinta *love*
Ditunggu Dilan 1991 dan selamat buat Dilan udah 6juta sekian penonton! Im proud of you both!
Salam, Dilan Garis Keras 2018
Bandung, 05 Maret 2018
Tanggal 25 Januari 2018 Dilan 1990 tayang dong dan sebenernya gue mau nonton dihari pertama tapi apadaya gak punya gebetan hahah *curhat* soalnya ada kutipan gini "Jangan nonton Dilan sendiri kamu gak akan kuat ajak aku aja" wkwkwk dan akhirnya setelah mantauin instagram dan melihat review-review tentang film Dilan ku makin penasaran dan ku ajaklah di grup nonton Dilan dan nontonlah kita. Yeiy!
Gilak ya antusias penonton Dilan tuh gak kira-kira, pas gue ke bioskop mau nonton Dilan padahal ya tu film udah disediaiin 3 studio dan full selalu. Alhasil ku kebagian di jam terakhir dan dibangku urutan paling bawah dong. Iya segitu banyaknya penonton Dilan:'))
Sepanjang film itu diputar gue merasa "Novel parah sih ini" dan gue senyum-senyum sendiri liat iqbaal terus ngomong ke temen "Iqbaal sudah genit yah" dan gue sangat menikmati filmnya meskipun leher gue sakit karena sepanjang film diputar dangak dan matapun menjadi perih karena 'nempo' men~
Menurut gue, film Dilan tu film adaptasi ter-enggak-me-nge-ce-wa-kan penonton yang udah baca novelnya karena apa yang ada di novel itu bakal ada juga adegannya. Gilak gak sih selama gue nonton film adaptasi novel ada aja yang buat kecewa terutama sering banget yang harusnya di novel itu gregetnya eh pas di film malah di potong :') tapi, film Dilan 1990 ini beda tidak ada yang di potong sama sekali meskipun gue pribadi tau setelah adegan ini pasti ini karena sama persis di novel. Meskipun kadang ada kurangnya menurut gue misal di novel bagian ini tuh lucu parah gue sampe cekikian bacanya pas di filmnya kurang lucu bahkan jatuhnya garing tapi ya cuma gitu aja sih kalau dari segi cerita menurut gue. Lalu berhubung gue nontonnya di seat paling bawah banget ya yang diharuskan untuk mendangak ketika menonton maka agak kurang nyaman dan agak pusing melihat adegan Dilan berantem dengan Anhar yang pukul-pukulan tea.Gue merasa kameranya berputar-putar saat mengambil gambar adegan itu sehingga membuat saya pusing ;( maka dari itu saya memutuskan untuk menonton kedua kali dan mengambil seat ditengah sehingga saya dapat membandingkannya dan ternyata memang benar sih kameranya muter wkwkwk. Lanjut, ada bagian yang Milea pulang bareng Bundanya Dilan naik mobil itu menurut gue ya kualitas gambar yang disekelilingnya amat sangat kurang sih ya ada sedikit kejanggalan eh apa sih kalau kata anak multimedia yang belajar tentang cinematik dan perfilman menyebutnya 'Green Screen' jadi seperti itu lah hehe. Terus kekurangan selanjutnya sih kualitas gambarnya balik lagi karena gue duduk di seat bawah maka jarak antara layar itu amat sangat dekat kan ya jadi ketika kualitas resolusinya berbeda dari scene satu dengan lainnya akan sangat berasa sih jadi disana akan muncul titik-titik gitu ibarat nonton video youtube antara 720 dengan 240 beda kan? Iya seperti itu tidak mulus tetapi lagi dan lagi saya membandingkan dengan menonton kedua kali di posisi seat yang berbeda ya kalau di seat atas tidak terlalu jelas ko perbedaan kualitasnya itu. Oh ya ada lagi jadi ada bagian Dilan bonceng Milea abis dari pasar itu kan nah disana ada lampu merah dan gue menyadari ketika lampu merahnya menyala mengapa Dilan dan Milea jalan jadi seolah-olah ya melanggar gitu ya meskipun di film tidak ada kenapa tidak mengambil adegan nungu lampu merahnya berubah dulu? :D
Begitu aja sih kalau menurut gue kurangnya film Dilan overall mulai dari adegan Iqbaal sebagai panglima tempur Dilan, Vanessha sebagai Milea dan semua cast Dilan amat sangat bagus dan gilak Iqbaal amat sangat keren bisa mematahkan ekspetasi netijen yang budiman kayak gue karena gue udah pesimis duluan liat Iqbaal ternyata amat sangat jatuh cinta *love*
Ditunggu Dilan 1991 dan selamat buat Dilan udah 6juta sekian penonton! Im proud of you both!
Salam, Dilan Garis Keras 2018
Bandung, 05 Maret 2018
Komentar
Posting Komentar