Playlist: Itu Aku-Sheila On 7
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mungkin, ini adalah jawaban atas semua doa-doaku yang tidak pernah bosan mendoaakna kebahagiaanmu juga kebahagiaanku. Mungkin, ini semua hasilnya bahwa kamu memang pantas bersamanya bukan bersamaku.
Apa kamu ingat atas semua ucapamu dulu? Iya dulu yang kamu bilang akan merangkai kembali cerita yang telah usai namun pada kenyataannya cerita itu tidak pernah terangkai utuh kembali.Miris.
Kenyataannya kamu sudah lebih dulu merangkai cerita baru dengan pemeran baru tentunya. Lalu, bagaimana denganku? Iya, aku seorang anak manusia yang sebelumnya masih berharap cerita itu terangkai kembali. Namun tenang saja saat itu aku sudah menjadi penonton ceritamu dan aku menjadi saksi betapa bahagianya kamu dengan cerita baru tersebut.
Aku memang sudah tidak menginginkan kamu untuk mengucap janji kala itu. Karena apa? Karena aku tahu janji adalah hutang dan aku tidak akan membiarkanmu memiliki hutang kepadaku seterusnya jika kamu tidak dapat menepati janji tersebut. Mungkin, cerita barumu tersebut telah rusak karenaku.Ya, karena ulah penonton sepertiku yang sebenarnya tidak memiliki peran diatas panggung tersebut. Aku,aku adalah perusak cerita bahagiamu saat itu.
Sebenarnya, aku sendiri tidak tahu kenapa aku terus mengikuti hari-harimu. Sebenarnya, aku pun tidak tahu seperti apa definisi menunggu yang tepat. Sebenarnya, aku sudah berusaha untuk meninggalkan panggung tersebut tanpa merusak ceritamu namun ada kekuatan yang menarik aku untuk berada disana dan merusak ceritamu. Maafkan aku.
Aku juga tidak tahu mengapa aku tetap berada ditempat yang sama tanpa ada satu kegiatan yang seharusnya aku dapat melupakanmu dan tidak memperhatikanmu. Namun nyatanya aku tidak menemukan alasan untuk itu. Coba, berikan aku penjelasan mengenai definisi menunggu dan beri aku satu jawaban hal seperti apa yang layak untuk ditunggu. Apakah kamu layak? Aku tidak tahu, mungkin kamu yang tahu jawabannya.
Apa kamu ingat? Empat tahun lalu kamu mengucapkan janji yang sebenarnya aku sudah melarangmu untuk mengucapkan janji itu. Bukan tanpa alasan. Aku takut, takut karena janji tersebut langkahmu menuju kebahagiaan menjadi berat.
Hey! Lihatlah aku saat ini. Aku sudah mencoba lepas dari ikatan itu atau lebih tepatnya sedang berusaha. Kau tahu ikatan itu apa? Ya, ikatan itu adalah janji,kenangan, dan harapan. Tiga hal yang membuatku terikat sehingga sulit untuk bergerak. Kau tahu kenapa aku ingin lepas? Jawabannya karena aku tahu sebenarnya apa yang aku lakukan ini akan berakhir sia-sia. Kita memiliki porsi bahagia masing-masing. Mungkin, kamu akan dengannya kelak dan mungkin pula aku memilik hal bahagia lain.
Maaf saat ini aku memutuskan untuk menjadi pecundang. Pecundang yang tak memiliki nyali. Seorang yang sudah merasa menyerah dengan apa yang dilakukan. Aku menyerah menunggu ditempat yang sama. Aku menyerah menunggu kamu pulang untuk merangkai cerita baru. Perumpamaan "Burung yang terbang tidak akan melupakan sarang" sepertinya itu salah. Karena sebenarnya bisa jadi burung tersebut lupa dengan sarang yang ia tinggalkan dan membuat sarang baru ditempat yang baru dan mungkin lebih nyaman. Atau ada pula yang berkata kepadaku bahwa "Aku sudah dewasa maka aku tahu kemana aku pulang" mungkin penggalan itu sudah tidak bisa dipercayai lagi. Awalnya penggalan itulah yang menjadi penguatku.Namun aku sadar tidak selamanya itu bisa dijadikan penguat karena saat ini aku sadar kita akan tumbuh semakin dewasa dan kamu akan tahu kemana kamu pulang. Mungkin bukan aku tujuan utama mu lagi. Sama dengan burung tersebut. Terimakasih bijaksana, kamu telah mengajarkan banyak hal. Mengajarkan bagaimana harus menepati janji dan bagaimana harus menerima kekalahan.
Bandung, 25 januari 2018
Pecundang Tak Punya Nyali.
Komentar
Posting Komentar